Medikacare

Nyeri Hingga Suara Serak, 4 Gejala Radang Tenggorokan dan Tips Meredakannya

Nyeri Hingga Suara Serak, 4 Gejala Radang Tenggorokan dan Tips Meredakannya

Nyeri Hingga Suara Serak, 4 Gejala Radang Tenggorokan dan Tips Meredakannya

Pernah merasa tenggorokan perih dan susah menelan? Bisa jadi itu tanda radang tenggorokan, atau yang dikenal secara medis sebagai faringitis. Kondisi ini cukup sering terjadi, terutama saat daya tahan tubuh menurun. Biasanya disebabkan oleh virus, tapi bisa juga karena bakteri atau alergi. Kalau dibiarkan, rasa tidak nyamannya bisa bikin aktivitas terganggu, jadi penting untuk tahu gejala dan cara mengatasinya sejak awal.

1. Nyeri dan Rasa Gatal di Tenggorokan (Sore Throat)

Gejala yang paling khas dan umum dirasakan oleh penderita radang tenggorokan adalah timbulnya rasa nyeri, sakit, atau gatal di area tenggorokan. Rasa sakit ini terjadi akibat adanya peradangan dan pembengkakan pada jaringan faring. Pada kondisi ringan, rasa gatal mungkin lebih dominan, namun seiring perkembangan peradangan, sensasi nyeri akan meningkat. Kondisi ini bisa membuat penderita merasa tenggorokan kering, serak, dan timbul kemerahan pada bagian belakang mulut. Gejala ini merupakan indikasi awal bahwa tubuh sedang merespons keberadaan agen infeksi atau iritan.

2. Kesulitan atau Nyeri Saat Menelan (Odynophagia)

Akibat dari pembengkakan dan iritasi pada tenggorokan, penderita akan mengalami kesulitan atau rasa sakit yang signifikan setiap kali mencoba menelan makanan, minuman, bahkan air liur. Gejala ini, yang dalam istilah medis disebut odynophagia, seringkali menjadi penyebab menurunnya nafsu makan pada penderita. Rasa nyeri saat menelan ini merupakan konsekuensi langsung dari pergerakan otot tenggorokan yang meradang, dan sering kali membuat penderita cenderung memilih makanan yang bertekstur lembut atau cair untuk meminimalkan rasa sakit.

3. Suara Serak atau Perubahan Suara (Laryngitis)

Nyeri Hingga Suara Serak - mediakcare

Radang tenggorokan dapat meluas hingga menyerang kotak suara (laring), menyebabkan peradangan yang disebut laringitis. Gejala yang timbul dari kondisi ini adalah suara menjadi serak, parau, atau bahkan hilang sepenuhnya dalam kasus yang parah. Perubahan suara terjadi karena pita suara yang bengkak tidak dapat bergetar dengan normal. Meskipun laringitis dapat berdiri sendiri, seringkali ia menjadi gejala penyerta dari radang tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi virus atau penggunaan suara yang berlebihan.

4. Gejala Sistemik (Demam dan Pembengkakan Kelenjar Getah Bening)

Selain gejala lokal pada tenggorokan, faringitis sering disertai gejala sistemik yang menunjukkan respons kekebalan tubuh terhadap infeksi. Dua gejala sistemik utama adalah demam dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Demam berfungsi sebagai mekanisme pertahanan tubuh untuk melawan patogen. Sementara itu, pembengkakan kelenjar getah bening terjadi karena kelenjar tersebut bekerja keras menyaring dan menghancurkan mikroorganisme penyebab infeksi. Gejala sistemik ini seringkali menjadi penanda bahwa infeksi yang terjadi mungkin lebih serius, terutama jika demam tinggi.

Cara Mengatasi Radang Tenggorokan yang Efektif

Penanganan radang tenggorokan sangat bergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh virus, pengobatan difokuskan pada peredaan gejala, sementara infeksi bakteri memerlukan pemberian antibiotik dari dokter.

  1. Meningkatkan Hidrasi dan Konsumsi Cairan Hangat: Minum air putih hangat dalam jumlah cukup (minimal 2 liter per hari) sangat penting untuk menjaga kelembapan tenggorokan dan mencegah dehidrasi. Cairan hangat seperti teh herbal (misalnya teh jahe atau kamomil) yang ditambahkan madu dapat membantu menenangkan iritasi dan mengurangi batuk karena sifat antimikroba dan anti-inflamasi madu.
  2. Berkumur dengan Larutan Garam Hangat: Berkumur dengan larutan garam hangat adalah cara rumahan yang efektif. Larutan ini membantu meredakan pembengkakan, mengurangi rasa nyeri, dan membersihkan tenggorokan dari mukus atau bakteri. Gunakan setengah sendok teh garam yang dilarutkan dalam satu gelas air hangat.
  3. Obat Pereda Nyeri yang Dijual Bebas: Obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen dapat digunakan untuk meredakan nyeri tenggorokan dan menurunkan demam. Selain itu, obat kumur atau lozenges (permen pelega tenggorokan) yang mengandung antiseptik juga dapat memberikan kelegaan sementara.
  4. Istirahat Cukup dan Menghindari Iritan: Istirahat yang memadai sangat vital bagi sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi. Hindari paparan asap rokok, polusi, dan udara yang terlalu dingin atau kering. Menggunakan humidifier (pelembap udara) di kamar dapat membantu menjaga kelembapan udara sehingga mencegah tenggorokan semakin kering. Jika radang disebabkan bakteri, pastikan untuk menghabiskan antibiotik sesuai resep dokter meskipun gejala sudah membaik.

Artikel Lain

Ikan Gabus Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka ? - Medikacare
Ikan Gabus Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka ? - Medikacare
Ikan Gabus Si Pemakan Segala dan dapat bernafas di Udara - Medikacare
Ikan Gabus Si Pemakan Segala dan dapat bernafas di Udara - Medikacare
Cara mengatasi hemoroid - Medikacare
Cara mengatasi hemoroid - Medikacare
Cara mengatasi infeksi luka pasca operasi caesar - Medikacare
Cara mengatasi infeksi luka pasca operasi caesar - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB